ISLAMABAD, (Wartamuslimin.com) — Tokoh-tokoh Pakistan turut bersuara lantang atas pembantaian Muslim Rohingya di Rakhine, Myanmar.
Sekretaris Jenderal Kongres Muslim Dunia (World Muslim Congress), Raja Zafar ul Haq, mengatakan, “Kami berpendapat bahwa setelah dibebaskan dari tahanan rumah yang panjang dan ditempatkan di posisi pemerintahan tertinggi, Suu Kyi akan membantu Rohingya dan meringankan kesengsaraan mereka Saya kecewa karena dia tidak mengambil tindakan apapun, hanya untuk menenangkan para pemilih Myanmar untuk melindungi posisi politiknya”, dilansir dari Arab News.
Pemenang Nobel termuda di dunia, Malala Yousafzai, mempertanyakan diam membisunya Penasihat Negara Myanmar, dalam kicauannya: “Selama beberapa tahun terakhir, saya berulang kali mengutuk perlakuan tragis dan memalukan ini. Saya masih menunggu rekan peraih Nobel Aung San Suu Kyi untuk melakukan hal yang sama. Dunia sedang menunggu dan Muslim Rohingya sedang menunggu.”
Pemimpin Oposisi Pakistan Imran Khan mengkritik “pembiaran memalukan” Suu Kyi terhadap genosida Muslim Rohingya.
Imran Khan juga mengecam keras dunia Muslim karena “mengabaikan penderitaan mereka”.
Sekjen World Muslim Congress, Raja Zafar ul Haq mengatakan bahwa dengan membuka pintu Pakistan bagi Muslim Rohingya tentu akan mendapat perlawanan domestik karena negara tersebut telah menampung jutaan pengungsi Afghanistan.
“Kami sudah melayani pengungsi (di masa lalu), termasuk beberapa dari Bangladesh dan Myanmar,” pungkasnya.
“Membiarkan lebih banyak pada titik ini akan memiliki efek serius pada populasi besar dan reaksi negatif dari orang-orang”, tandasnya.
Pemrintah Pakistan menyatakan keprihatinan mendalamnya atas laporan tentang meningkatnya jumlah korban tewas dan pemindahan paksa Rohingya”, Ahad (03/09).
Pakistan mendesak Myanmar untuk melindungi “hak-hak minoritas Muslim.”
Laporan tersebut, “Jika dikonfirmasi, adalah sumber keprihatinan dan penderitaan serius” pada malam Idul Adha, kata Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Islamabad mendesak Myanmar untuk menyelidiki laporan pembantaian dan mengadili para pelakunya.
Pakistan berjanji untuk “bekerja dengan masyarakat internasional, khususnya OKI (Organization of Islamic Cooperation),” untuk melindungi hak-hak Muslim Rohingya.[NZ]