PARIS, (Wartamuslimin.com) — Jaksa Penuntut di Paris menyatakan, sedikitnya delapan orang, termasuk tiga anak di bawah umur, telah didakwa di Prancis dengan dakwaan pasal terkait konspirasi tindakan terorisme.
Sasaran aksi terornya adalah masjid, warga keturunan Afrika Utara serta politisi.
“Para terdakwa berusia antara 17 dan 29 tahun, memiliki rencana untuk melakukan tindakan kekerasan,” terang Kantor Kejaksaan Paris.
Mengutip laporan Russian Today (RT), Ahad, (22/10), para ekstremis tersebut, ditangkap dan dituduh memiliki hubungan dengan Logan Alexandre Nisin, seorang aktivis ekstrem sayap kanan yang ditangkap di dekat kota Marseille pada Juni lalu.
Nisin diketahui juga merupakan mantan anggota organisasi ekstremis kanan Action Francaise Provence yang berbasis di kota Marseille.
Pihak berwenang Prancis menemukan bahwa Nisin yang berusia 21 tahun itu mengelola halaman Facebook yang memuliakan teroris neo-Nazi Anders Breivik, yang membunuh 77 orang dan melukai 300 orang di Norwegia pada tahun 2011.
Ibu Logan Alexandre Nisin adalah salah satu dari mereka yang ditangkap pada Selasa. Namun, dia kemudian dilepas.
Terdakwa adalah bagian dari kelompok Nisin yang dijuluki Secret Army Organization, atau OAS dengan akronim bahasa Prancisnya.
Organisasi tersebut merujuk pada kelompok paramiliter ekstremis Perancis selama perang Aljazair tahun 1954-62.
Anggotanya berulang kali melakukan serangan-serangan untuk mencegah kemerdekaan Aljazair.
“Masjid, orang-orang keturunan Afrika Utara atau orang kulit hitam, dan aktivis anti-fasis, termasuk di antara target mereka,” jelas seorang sumber dalam penyelidikan polisi, seperti dikutip oleh media Prancis.
Kelompok tersebut juga dilaporkan berencana untuk menargetkan politisi, termasuk juru bicara pemerintah Prancis Christophe Castaner dan mantan kandidat presiden Jean-Luc Mlenchon.
“Organisasi tersebut merencanakan pembelian senjata dan pelatihan paramiliter. Beberapa sudah terlatih dalam menembak, ” ujar sumber tersebut.
Pengacara Nisin, Eric Bourlion mengatakan, apa yang direncanakan Nisin lebih merupakan provokasi daripada serangan nyata.[NZ]