PRETORIA, (Wartamuslimin.com) — Umat Islam yang tinggal di ibukota Pretoria, Afrika Selatan, Senin (04/12) lalu menuntut pemerintah setempat untuk mendesak rumah sakit pengajaran terbesar di ibukota itu untuk menyediakan Mushola bagi mereka.
“Selama tiga tahun sampai sekarang, kami telah meminta pihak berwenang untuk menyediakan ruang sholat (Mushola) di Rumah Sakit Akademik Steve Biko namun mereka mengabaikan seruan kami,” ujar aktivis sosial Yusuf Abramje, dilansir dari Anadolu Ajensi.
Abramje mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan keluhan atas nama Muslim kepada Komisi untuk Promosi dan Perlindungan Hak-Komunitas Budaya dan Komunitas Linguistik untuk melakukan arbitrase dalam masalah tersebut.
“Ada banyak dokter, staf dan pasien Muslim yang terus datang ke rumah sakit namun mereka tidak memiliki tempat untuk melakukan sholat,” pungkasnya, padahal Umat Muslim diwajibkan sholat 5 kali dalam sehari.
Aktivis muslim tersebut menuturkan bahwa berbeda dengan Muslim, Umat Kristen telah diberikan fasilitas ibadah di rumah sakit tersebut. “Kami siap memberikan dan merawat fasilitas kami sendiri jika diberikan ruang (Mushola),” pungkasnya.
Ibrahim Vawdwa, seorang peneliti di Media Review Network (MRN) sebuah kelompok advokasi Muslim yang berbasis di Johannesburg, mengatakan bahwa umat Islam telah diberi fasilitas ibadah (Mushola) di sebagian besar ruang publik termasuk bandara dan Umat Muslim akan menghargai jika pihak rumah sakit memberikan mereka ruang Sholat.
Vawdwa mengatakan bahwa konstitusi Afrika Selatan menghormati kebebasan beribadah dan umat Islam sejak lama berhubungan baik dengan kelompok-kelompok agama lain di negara ini.
Juru bicara Departemen Kesehatan Provinsi, Lesemang Matuka mengatakan bahwa pihaknya telah mendengar tentang permasalahan ini dan akan berkomunikasi dengan media mengenai masalah ini “pada waktunya”.
Umat Islam berjumlah sekitar 2 persen dari total 55 juta jiwa penduduk Afrika Selatan. Terlepas dari jumlah mereka, Muslim memainkan peranan penting dalam ekonomi negara, termasuk di sektor perdagangan, akademis dan politik.[NZ]