KLATEN, (Wartamuslimin.com) — Muhammad Ismail, warga Dukuh Tempel Desa, Drono, Kecamatan Ngawen, Klaten itu meninggalkan duka mendalam. Tak hanya bagi keluarga dan tetangga, warga Muhammadiyah dan ribuan personil Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda (KOKAM) Muhammadiyah merasa kehilangan atas kepergian sosok Komandan KOKAM Jawa Tengah itu, Jum’at (21/9/2018)
Sosok yang akrab disapa Ndan Mail itu dikenal totalitas dalam mengemban amanah. Ia turut andil dalam proses penegakan hukum pada kasus Siyono. Saat itu sekenario menghalangi proses otopsi Siyono terjadi. Beredar kabar penolakan warga, bahkan dimuat dimedia cetak. Spanduk, spanduk profokatif ‘bertebaran’ di ruas ruas jalan menuju Klaten.
Namun, dengan amanah yang disandangnya sebagai Komandan Kokam Jawa Tengah ia menepis berbagai macam ‘kegaduhan sosial’ yang dikhawatirkan, terutama oleh pihak kepolisian. Ndan Mail, menerjunkan kekuatan personil Kokam untuk mengawal proses otopsi yang dilakukan tim forensic Muhammadiyah.
Alhasil, tak proses otopsi berjalan lancer. Taka ada penolakan warga bahkan konflik yang dikhawatirkan. Sebaliknya, terungkap fakta, bahwa Siyono tewas akibat kekerasan yang dialaminya.
“Beliau adalah kader utama, yang selama ini banyak kita kenali sebagai kader yang memiliki daya dan kualitas kejuangan sebagai seorang pejuang kemanusiaan, pejuang kebenaran, pejuang keadilan,” kenangan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Marpuji Ali.
Menurut Marpuji, almarhum merupakan contoh teladan. Menurut pengamatannya, Ismail selama ini merupakan teladan dalam amal sholeh dan amal perjuangan, khusunya dikalangan warga Muhammadiyah. Almarhum selalu tampail terdepan dengan sahabat sahabat dan adik adik dari kokam, Salah satunya, adalah berada digaris terdepan adalah membantu Polisi Dan Komnas HAM dalam mengawal proses otopsi pada almarhum siyono.
“Suasana yang ada disekitar makan tertib sekali, kita menyaksikan kokam sangat tertib, damai , ramah, bersama sama dengan pasukan Brimob, yang satu baret hitam (Brimob) yang satu baret merah (Kokam). Akrab sekali, itulah salah satu refleksi komitmen kebangsaan Kokam dan Pemuda Muhammadiyah,” ujarnya
Marpuji menambahkan, pihaknya berterimakasih kepada pihak keluarga yang telah memberikan dorongan dan iklas ikhlas, sehingga Ndan Mail dapat berjuang bersama muhammadiyah hingga akhir hayatnya. Ia juga berdoa agar Almarhum khusnul khotimah dan keluarga diberi ketabahan serta keikhlasan.
“Kepada adik adik Kokam, teruskan tanpa henti-henti apa yang sudah dilalakukan almarhum dalam menggapai ridho Allah. Inilah satu kesadaran puncak dalam muhammadiyah, apa yang dilakukan bukan untuk kepentingan duniawi sesaat,’ pungkasnya.
Almarhum dikebumikan di makam Dukuh Gatak, Desa Drono, Kecamatan Ngawen, Klaten. Sebelumnya, dikebumikan almarhum dishalatkan dimasjid setempat.
Tampak sejumlah tokoh muhmmadiyah mulai dari Pimpinan Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang hingga ranting mengantar kepergian almarhum. Selain itu, tampak pula sejumlah pesilat pagar nusa dan banser yang mengantar hingga pembaringan terakhir. Bahkan Kapolres Klaten, AKBP Juli Agung Pramono mengantar dari rumah duka hingga almarhum dikebumikan.
“Almarhum itu orang yang supel, suka silaturahmi. Beliau termasuk sahabat Polri yang berdedikasi tinggi,” ujar Kapolres.
Rep : A.Setiyanto / Red : Tori Nuariza