Bikers Subuhan, Komunitas Motor Pecinta Masjid

KARANGANYAR, (Wartamuslimin.com) — Kata ‘bikers’ identik dengan komunitas pecinta dunia otomotif yang hobi touring ramai- ramai antar kota antar provinsi. Deru mesin para ‘bikers’ tak jarang membuat pengguna jalan menjadi risih. Ya… Keberadaan mereka cenderung membuat para pengguna jalan yang lain terpaksa mundur atau menepi.

Mendengar nama komunitas *Bikers Subuhan* tentu ada yang aneh dengan nama komunitas ini. Imej anak motor pasti lekat dengan gaya hidup hedon dan secara tampilan mereka bukanlah sosok yang menampilkan kesan religius, lebih mirip sosok Dilan dengan jaket denimnya. Melalui komunitas ini kita belajar bahwa anak motor pun bisa tampil syar’i namun tetap kelihatan aura-aura _racingnya_ .

“Bikers Subuhan Karanganyar sendiri berdiri pada 28 April 2018, hingga kini kami sudah touring subuh ke 34 masjid se- Karanganyar”, tutur Penggagas Bikers Subuhan, Dwi Agus kepada Wartamuslimin.com belum lama ini.

Agus yang notabene pernah menjadi seorang preman di ibu kota, Jakarta memutuskan hijrah dan pulang kampung ke Karanganyar. Usut punya usut keputusannya hijrahnya ini disambut positif oleh rekan-rekannya yang kini menjadi eks-preman ingin tobat dan memperdalam ilmu agama. Tudingan miring dari masyarakat yang disematkan kepada mereka yang berstatus eks preman membuat mereka tidak leluasa untuk menimba ilmu agama.

“Bikers Subuhan Karanganyar ini kami rintis hanya berlima saja, saya, Hanindyo, Dwi Mujianto, Usadz Ridwan Soim, Danang Budi, dan alhamdulillah sekarang anggota kami mencapai 70 orang yang aktif”, ujar Agus.

70 orang anggota “Bikers Subuhan” sebagian besar adalah kawan-kawan lama Agus selama masih jadi preman jalanan di Terminal Karangpandan. Mereka berasal dari berbagai kecamatan se-Karanganyar seperti Karanganyar, Karangpandan, Jamus, Jumapolo, Matesih, Mojogedang, Kerjo bahkan dari Solo. Semakin berkembangnya komunitas ini pun menjadikan KOPIKA sebagai wadahnya.

Bikers Subuhan Karanganyar

Komunitas Pemuda Insyaf

KOPIKA merupakan akronim dari Komunitas Pemuda Insyaf Karanganyar. Kegiatan mereka pun lebih bervariasi mulai dari kajian rutin ada juga kegiatan suplemen tambahan seperti *BIRMIZON*(Belajar Iqro Minggu Zonten)

*MASBRO*(Maos Al-Qur’an Sesarengan Malem Rebo). Kegiatan ini rutin di rumah anggota setiap pekan dengan cara berkeliling, juga diadakan di Masjid At-Taqwa, Tegal Winangun, belakang Bank BPR Karanganyar sebagai ‘base camp’ Bikers Subuhan.

“Alhamdulillah dengan adanya komunitas ini kawan2 bertambah ilmunya, imannya, dan alhamdulillah sudah bisa baca Al-Qur’an semua, meskipun masih terbata bata” ucapnya.


Belajar Iqro Minggu Zonten (Birmizon)

Agus menambahkan bahwa “Bikers Subuhan” memiliki sebuah visi yang dia beri nama B3A yakni Bebas Buta Baca Al- Qur’an. Dia berharap gerakan ini mampu memberantas buta huruf Al-Qur’an dari bumi Intan Pari, Karanganyar. Selain kegiatan dakwah Bikers Subuhan juga aktif dalam kegiatan sosial seperti aktif melakukan baksos bulanan mulai dari pembagian sembako dan bantuan air bersih kepada sejumlah warga yang mengalami kekeringan, selain itu mereka pun turut serta melalukan penggalangan dana bagi sejumlah korban bencana alam di tanah air seperti gempa bumi di Selat Sunda baru- baru ini.

Kegiatan Penggalangan Dana Peduli Bencana Selat Sunda

Komunitas ‘Bikers Subuhan’ terbuka bagi siapa saja baik yang eks preman atau orang biasa bisa bebas bergabung selain itu tidak ada syarat khusus jenis motor atau merk motor tertentu. Karena komunitas motor yang satu ini hanya fokus pada kegiatan dakwah Islam. Informasi selengkapnya bisa diakses melalui Instagram @bikerssubuhankarangnyar, dan FB @bikerssubuhankaranganyar.

Rep: Kukuh Subekti / Red: Tori Nuariza

Bantuan Air Bersih ‘Bikers Subuhan Karanganyar’