Yogyakarta-PW PII Yogyakarta Besar menghadiri kegiatan pembinaan pengurus Ormas Islam se-D.I.Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (PENAIS ZAWA) Kanwil Kemenag D.I. Yogyakarta. Kegiatan yang bertempat di Hotel Atrium Premiere itu bertajuk “Menyemai Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Kebhinekaan di DIY.” Selasa (12/10).
Aminuddin selaku Ketua Panitia pada sambutannya menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi Ormas Islam dan sekaligus membumikan nilai-nilai moderasi dalam beragama. “Kegiatan ini kami laksanakan dalam rangka untuk meningkatkan peran SDM pengurus Ormas dalam mencerdaskan umat dan sekaligus menanamkan nilai-nilai moderasi beragama dalam lingkup DIY,” ujarnya.
Sigit Warsita selaku Kabid. PENAIZ ZAWA menyampaikan bahwa moderasi beragama adalah solusi dari berbagai permasalahan beragama pada saat ini. “Islam adalah agama yang moderat. Sebagaimana tercermin dalam Surah ali-Imran ayat 110. Bahwa umat Islam merupakan ummat terbaik. Untuk mencapai titik terbaik tersebut dapat melalui konsep Islam moderat,” ujarnya.
Kegiatan itu dihadiri juga oleh perwakilan ormas Islam seperti PW Muhammadiyah, PW NU, MUI dan 33 perwakilan berbagai ormas Islam lainnya.
Sigit menutup pemaparan dengan mengajak perwakilan Ormas se-DIY untuk membudayakan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. “Mari kita budayakan moderasi beragama ini dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Ibnu Sina selaku Ketum PW PII Yogyakarta Besar menyambut baik narasi tersebut. “Kami dari PII siap mendukung program Kanwil Kemenag DIY. Pelajar merupakan salah satu subjek dalam lingkup agama, sudah semestinya pelajar turut andil pula dalam menjaga kerukunan dalam beragama,” jelasnya.
Ibnu yang didampingi oleh Gusti Rian selaku Kabid. Komunikasi Umat dalam kegiatan tersebut juga mengaminkan hal yang sama. “PII sebagai representasi pelajar hari ini tegas berkomitmen untuk melawan pemikiran ektrimisme, radikalisme dan “isme” menyimpang lainnya. Salah satu langkah ekfektif untuk melawannya yakni dengan pemikiran Islam moderat sebagai turunan dari moderasi beragama,” ujarnya mahasiswa Universitas Marcu Buana tersebut.
Masmin Afif sebagai Kakanwil Menag D.I Yogyakarta menutup kegiatan dengan materi terakhir bertema “Kebijakan Pemerintah Terkait Moderasi Beragama”. Kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan lancar hingga akhir. (GR/CA)