Sosok Hj. Sudalmiyah Rais, Kader Muhammadiyah 24 Karat

SOLO, (Wartamuslimin.com) — Hj. Sudalmiyah Rais, nama ibunda Amien Rais itu kini diabadikan menjadi nama masjid kampus baru Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Masjid ini di harap tidak sekedar berfungsi sebagai tempat sholat, namun menjadi tonggak peradaban.

“Saya menangis bahagia waktu dihubungi bahwa nama ibu saya akan diabadikan sebagai mana Masjid UMS yang indah ini,” ujar Amien Rais, di sela-sela tausiyahnya dalam rangka peresmian Masjid Hj. Sudalmiyah Rais UMS, Ahad (03/12/2017)

Mantan Ketua MPR RI ini menuturkan bahwa ibunya sangat loyal pada persyarikatan Muhammadiyah. Sekolah Muhammadiyah menjadi pilihan untuk pendidikan anak-anaknya. Bahkan, Amien tidak diperkenankan melanjutkan sekolah ke SMA Negeri meskipun memiliki prestasi akademik yang menggembirakan.

“Ibu itu kader muhamdiyah 24 karat. Ibu selalu mengarahkan untuk sekolah ke sekolah Muhammadiyah, saya lulus dari SMP Muhammdiyah Simpon dengan prestasi yang membanggakan, saya bilang sampaikan pengen sekolah di negeri tapi ibu bilang sekolah di Muhammadiyah saja. Andai waktu itu sudah berdiri UMS, mungkin saya akan di suruhnya kuliah di UMS,” tuturnya

Amien Rais mengungkapkan, sosok Hj.Sudalmiyah Rais tak pernah nyantri. Sejak kecil sekolah, mengenyam pendidikan di sekolah umum hingga terakhir di KIK Muhammadiyah. Meski tak pernah nyantri sikap keagamaan ibunya sangat kuat. Ia mendidik anak-anaknya sejak kecil bangun pagi setengah jam sebelum Adzan Subuh. Air dingin menjadi ‘amunisi’ untuk membangunkan anak-anaknya mengibakkan selimut, beranjak dari peraduan, memenuhi panggilan Ilahi Robbi.

Hj.Sudalmiyah Rais juga senantiasa memberi nasehat agar anak anaknya senantiasa menjadikan agama sebagai pondasi dan pedoman hidup. Baginya, segala aktifitas dalam hidup seorang muslim hendaknya semata mata dilakukan dalam rangka mengharap ridho Allah SWT.

“Satu kata yang teringang-ngiang. Amien koe urip kui ngibadah, koe belajar silat kui ngibadah, koe kemping kui ngibadah. Dulu saya bertanya tanya opo tho ibu ki sithik sithik ngibadah tapi setelah dewasa saya tau bahwa itulah konsekuensi hidup seorang muslim, inna sholati wanusiki wamahyaya wamah mati lillahirobbil alaamiin (bahwa sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam),” pungkas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

Amien berharap Berdirinya Masjid Hj.Sudalmiyah Rais menjadi amal jariah yang tidak terputus bagi siapapun yang terlibat dalam pendiriannya. Selain itu, Amien berharap keberadaan Masjid Kampus itu dapat mendorong umat muslim khususnya warga Muhammadiyah dan UMS untuk memperhatikan dan senantiasa berjuang bagi kepentingan umat.

Amien teringat, dulu Ibundanya juga pernah mengatakan, jika kelak Amien menjadi ‘orang’ dan tidak ingin punya musuh, maka cukup ber’amar ma’ruf saja. Hal ini tidak akan ada yang membenci. Tapi jika melengkapinya dengan ‘nahi mungkar’ yang pasti akan ada yang melakukan perlawanan.

“Memang membawa agama Allah ini ada resiko. Karena itu supaya lebih barokah harus amar ma’ruf terutama nahi mungkar dengan segenap kemampuan kita,” pungkas Amien Rais.

Rep : Arief S / Red : Tori Nuariza