SUKABUMI, (Wartamuslimin.com) — Kalangan Alim Ulama kota Sukabumi merespon positif gagasan “Jihad Ekonomi” yang diinisiasi oleh Ketua Umum KADIN Jawa Barat Agung Suryamal.
Para Ulama menilai “Jihad Ekonomi” mampu menjadi solusi kaum dhuafa, mustadha’fien serta masyarakat Jawa Barat pada umumnya.
“Pemberdayaan ekonomi umat ini saya kira akan disambut oleh seluruh umat muslim, terutama yang ada di Sukabumi. Karena didalam agama juga kefakiran dekat dengan kekufuran. Salah satu jargon yang diangkat, saya kira pemberdayaan ekonomi,’’ pungkas Prof. Dr. Deddy Ismatullah, Ulama Sukabumi, saat menerima Agung Suryamal di Sukabumi, Rabu (09/08), seperti dilansir Investor Daily.
Agung, Ketua KADIN Jawa Barat yang juga merupakan bakal calon Gubernur Jawa Barat 2018, menyambangi Kota Sukabumi. Tokoh yang memahami permasalahan perekonomian Jawa Barat tersebut bersilaturahim ke berbagai tokoh yang ada di Sukabumi dan Bogor, dari tokoh masyarakat, ulama, pelaku usaha, hingga simpul koperasi.
“Saya sowan ke guru kita semua, ulama kita, sekaligus temu kangen istilahnya ya dengan para pelaku usaha di kota ini. Saya berdiskusi yang intinya ingin sama-sama memperkuat perekonomian Jawa Barat,” ujar Agung Suryamal.
Agung dijadwalkan melakukan kunjungan ke beberapa tokoh masyarakat selama tiga hari di Sukabumi dan Bogor. Dalam safarinya Agung melakukan sosialisasi program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan umat, termasuk program “Jihad Ekonomi” yang sedang didengungkan demi kemaslahatan masyarakat Jawa Barat.
Prof Deddy yang juga menjabat sebagai ketua MUI Kota Sukabumi ini menyatakan kesiapannya mendukung program-program perberdayaan ekonomi yang digagas Agung Suryamal. Ulama berpengaruh di Sukabumi tersebut bahkan menyatakan kesiapannya dalam kemenangan Agung pada konstalasi Pilgub Jabar nanti. Dirinya menilai bentuk dukungan tersebut merupakan ijtihad sekaligus jihad masyarakat yang menginginkan Jabar lebih baik perekonomiannya.
“Insyaallah kita akan kumpulkan ulama sekota Sukabumi dengan seluruh pesantren yang ada di Kota Sukabumi,’’ tutur mantan rektor UIN dan pimpinan Ponpes Syamsul Ulum tersebut.[NZ]