Presiden Recoki Kampus, HMI Jateng-DIY : “Nalar Kritis Mahasiswa Secara Sistematis Diperlemah”

JAKARTA, (Wartamuslimin.com) — Kontroversi wacana pengangkatan rektor oleh Presiden terus bergulir. Publik masih memperdebatkan wacana ini, khususnya bagi kalangan aktivis dan mahasiswa.

Ketua Bidang Perguruan Tinggi dan Pemuda Badan Koordinasi HMI Jateng-DIY, Nailul Muqorobin, menilai kebijakan itu bila terlaksana sangat berbahaya sekali bagi kehidupan ber-intelektual. Secara tidak langsung berpengaruh pada kemerdekaan ilmiah dan kemerdekaan akademik.

“Dari situlah nampak adanya pelemahan nalar kritis mahasiswa secara sistematis,” ungkapnya dikutip dari rilis.id, Jumat (09/06).

Nailul berujar, kampus yang seharusnya menjadi tempat pergumulan berpikir akan kembali dipasung karena pimpinan kampus harus sejalan dengan instruksi presiden

“Selamat datang new Orde Baru,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, Presiden Jokowi tidak perlu terlalu panik tentang ancaman munculnya gerakan radikal di kampus. Karena sejauh ini, kampus telah memiliki ruang akademisnya sendiri dalam menangkal wacana seperti itu. Justru tindakan ini akan mengindikasikan bahwa pemerintah tidak peka dan gagal dalam merumuskan program pendidikan yang tepat.

“Karena ancaman seperti itu bisa dilihat secara menyeluruh dan tidak bisa serampangan untuk menanganinya,” pungkasnya.

Kemunculan ancaman radikalisme dan terorisme, menurutnya bisa ditinjau pula melalui aspek ekonomi. Faktor ketimpangan ekonomi juga bisa menentukan orang berbuat tindakan yang melanggar hukum.

“Seharusnya pemerintah lebih utuh melihat permasalahan ini. Mencari akar masalah harus ditinjau dari berbagai aspek penting dalam kehidupan bernegara dan berbangsa,” imbuhnya.[NZ]